Masih Hidup Walupun Telah Dihukum Mati

Siapaun yang bersalah pasti dihukum. Apa lagi kesalahan yang dilakukan sangat berat dan kemungkinan biasanya akan dihukum mati oleh pengadilan. Namun kisah orang-orang berikut sunguh unik, mereka berhasil bertahan hidup setalah di eksekusi hukuman mati.

Berikut orang-rang yang  masih bertahan hidup walaupun telah dihukum mati:
1. John Henry George Lee


John merupakan seorang pembantu di rumah Miss Emma. Suatu hari, Miss Emma ditemukan tewas dengan leher yang tersayat pisau dan rumahnya terbakar. John kemudian dinyatakan bersalah dan divonis hukuman gantung. Menurut jadwal, John akan digantung pada tanggal 23 Februari 1885 di Exeter Prison, Devon, Inggris. Ketika sampai pada tanggal yang ditentukan, John dibawa keluar dari selnya untuk menuju tempat eksekusi. Namun, trap door (pintu penyekat antar zona penjara) macet. Bukan hanya sekali, dua kali, tapi tiga kali. Di tengah kebingungan pihak penjara dan eksekutor, John dikembalikan ke selnya. Dan beberapa hari kemudian, hukumannya diubah menjadi kurungan seumur hidup.

2. Wenseslao Moguel


Moguel divonis mati dengan cara ditembak oleh regu tembak kepolisian. Ia ditembak 9 kali, termasuk 1 peluru terakhir yang ditembakkan ke kepalanya oleh komandan regu dalam jarak dekat untuk memastikan kematiannya. Entah bagaimana, Moguel bisa bertahan hidup dan berencana untuk melarikan diri. Moguel pulang ke kampungnya untuk menikmati sisa hidupnya yang sangat berharga tersebut. Foto di atas diambil pada tahun 1937 di acara Ripley’s Believe It or Not. Dimana Moguel memperlihatkan tanda bekas peluru yg menembus kepalanya dari jarak dekat.

3. William Duell


Ketika berusia 16 tahun, William divonis mati dengan cara digantung. Akibat tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang gadis di Village of Tyburn, London, Inggris. Rencana awalnya jasad dari William akan dimanfaatkan di kuliah Medical Training, sesuai dengan prosedur regular pada waktu itu. Setelah dinyatakan mati, jasadnya dibawa ke Universitas. Kemudian setelah pakaiannya dilucuti dan diletakkan di atas papan, ada seorang petugas lab yang menyadari bahwa jasad William bernapas. Makin lama, William bernapas makin cepat dan dalam 2 jam, ia sudah bisa duduk. Malam itu juga, pemerintah memutuskan untuk mengalihkan hukumannya menjadi hukuman kurungan.

4. Anne Green


Dieksekusi mati dengan cara digantung ketika berumur 22 tahun. Pada masa itu, hukuman gantung dilaksanakan dengan cara si napi disuruh naik tangga dan mengalungkan sendiri tali ke lehernya. Setelah tergantung selama setengah jam, tubuh Anne diturunkan dan -sama seperti pada kasus jasad William Duell- diberikan pada pihak Universitas sebagai bahan kuliah Anatomi. Namun, setelah di kampus, peti dibuka dan dokter mendengar suara bernapas dari tenggorokannya. Mereka segera memberinya minum. 12 jam setelah eksekusi, Anne sudah bisa bicara beberapa kata.

Beberapa tahun kemudian Anne akhirnya menikah dan punya 3 orang anak, serta dapat hidup 15 tahun lagi setelah peristiwa eksekusi yang membuatnya terkenal itu. Setelah kasus ini, terpidana mati digantung dengan cara dijatuhkan dari ketinggian tertentu dengan tujuan untuk mematahkan lehernya, sehingga dapat mati dengan cepat.

5. Joseph Samuel


Joseph divonis mati dengan cara digantung setelah dituduh melakukan perampokkan rumah dan pembunuhan terhadap seorang wanita kaya dan polisi yang menjaga rumah tersebut. Joseph memang mengakui perampokkan itu. Namun, ia menyatakan bahwa ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan. Joseph merampok rumah tersebut bersama gengnya. Si kepala geng dilepaskan karena kurangnya barang bukti.

Pada 1803, Joseph dibawa bersama napi lain ke Parramatta, New South Wales, Australia, di mana sudah ada ratusan orang yang datang untuk melihat eksekusi ini. Setelah berdoa, Joseph naik ke atas gerobak dan di lehernya dikalungkan tali. Setelah siap, gerobak tersebut ditarik. Bukannya menggantung tubuh Joseph, tali tersebut malah putus. Sang algojo mencoba lagi, tetapi kali ini tali tersebut terselip dan kaki Joseph menyentuh tanah. Di tengah kegaduhan penonton, algojo mencoba lagi untuk ketiga kalinya. Tali tersebut kembali putus. Kali ini petugas di lokasi memberitahukan kepada Gubernur tentang peristiwa ini. Setelah mengetahuinya, Gubernur mengubah hukuman Joseph menjadi kurungan seumur hidup. Gubernur dan petugas lain meyakini bahwa kejadian tersebut merupakan petunjuk dari Tuhan, bahwa tidak seharusnya Joseph mendapat hukuman tersebut.

Get This Comment Form