Keunikan Kota Petra (Yordania)

Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan oleh Raja Aretas IV (9 SM-40 M) sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir. Bagi yang belum mengenalnya, Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania dan merupakan satu dari 7 daftar keajaiban dunia yang baru.


Adapun makana secara harfiahnya, kata “Petra” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Batu”. Rujukan kata ini adalah pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter dan menjadi simbol dan teknik pembangunan jika dilihat dari sudut pandang pembangunannya.

Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air.

Dushara
Di kota ini terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4000 orang. Hari ini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana. Warga Petra awal adalah penyembah berhala. Dewa utama mereka adalah Dushara, yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, dewi Arab kuno.

Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati oleh puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur Tengah. namun pada tahun 106 M, Romawi menjajah Petra, sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem hidrolik dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing.

Petra pun perlahan menghilang dari peta bumi pada saat itu dan yang tersisa hanyalah sebuah legenda. Barulah pada tahun 1812, petualang Swiss Johann Burckhardt memasuki kota itu dengan menyamar sebagai seorang muslim. Legenda Petra pun meruak kembali di zaman moderen, dan dikenang sebagai simbol teknik dan pertahanan.

Get This Comment Form