Hal ini didasari oleh sebuah teori yang disebut dengan Teori Pangea. Teori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (sebelum akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah benua). Kemudian karena suatu alasan yang masih belum diketahui pasti, benua-benua pecah dan mulai hanyut dalam arah yang berlawanan. Teori selanjutnya mengatakan bahwa benua-benua akan terus melayang sampai mereka bertemu lagi, dalam konfigurasi yang berbeda. Diyakini oleh beberapa ahli bahwa Pangea memilik karakteristik yang sama dengan Antartika sekarang.
Teori Pangea sendiri didasari oleh teori Alfred Wegener, seorang Ilmuwan Jerman. Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente und der Ozeane), dia mendalilkan bahwa semua benua itu pada satu waktu membentuk satu superbenua Pangaea, sebelum kemudian putus dan hanyut ke lokasi sekarang. Jadi benua pada jaman dahulu diibaratkan sebuah batu apung yang bergerak karena adanya pergerakan lempeng di bagian bawah kulit bumi ini.
Gambar perkiraan "Pangea Ultima" kelak 250 juta tahun lagi dari sekarang. Siklus ini akan berulang kembali seperti Pangea pada jaman Supercontinent era paleozoic, tampak di atas benua-benua yang ada sekarang akan kembali bergerombol atau berkumpul membentuk yang namanya Pangea Ultima. (credit photo Dr. Christopher Scotese)
Gambar bumi sekitar 50 miliar tahun yang lalu
Pangea mulai memecahkan dirinya menjadi benua (daratan) yang lebih kecil yang bernama Laurasia (membentuk daratan belahan selatan seperti amerika latin, Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea, dan lain-lain) dan Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan Eropa) selama periode Jurassic (jaman dinosaurus). Sedangkan pada akhir periode Cretaceous, benua-benua yang ada sudah sama dengan apa yang kita lihat hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea terbentuk, daratan-daratan yang menjadi benua sekarang memiliki daratan penghubung (jembatan benua) yang menghubungkan benua Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India, Australia dan Antartika.
Pertanyaannya sekarang adalah, bila kerak kulit bumi ini terus bergerak sampai hari ini, maka berapa kecepatan nya? oke, jadi begini, benua yang kita diami sekarang ini bergerak sangat lambat (dan tak bisa dirasakan oleh kita yang berdiri diatasnya), pergerakan lempeng lempeng benua ini tiap tahun nya mencapai 1.5 inchi/tahun bahkan lebih lambat dari pertumbuhan kuku jari tangan kita pertahunnya. Dan dengan ini jelas dibutuhkan berjuta-juta tahun bagi daratan benua itu untuk bergerak berjauhan dan membentuk benua yang ada sekarang.
Proses Pangea hingga berubah menjadi benua yang ada sekarang
Dan tanpa kita sadari pun sekarang benua-benua kita telah "bertumbukkan" dan prosesnya telah berlangsung selama beberapa juta tahun, daratan Afrika telah bertumbukan dengan daratan benua Eropa. Italia, Yunani dan hampir semua kota di bagian Mediteranian merupakan bagian dari alur lempeng Afrika, dan itu telah tercatat pergerakannya dalam 40 juta tahun terakhir (menurut data geologist). Tanda tanda lain pergerakan tersebut adalah Gunung Alpen Swiss dan pegunungan Pyrenees telah saling mendorong, sehingga menyebabkan gempa bumi yang terkadang menyerang wilayah bagian Yunani dan Turki. begitu pula Australia yang diramalkan kedepannya bila diperhitungkan dengan pergerakan lempeng bumi tersebut, maka Australia akan terus bergerak ke arah Utara hingga membentur Asia Tenggara. begitu pula dengan benua lain seperti benua Amerika.
Gambar pergerakan saat partisi pangea menjadi benua yang kita kenal sekarang
Gambar diatas menunjukkan bagaimana lempeng bumi bagian atas bisa bergerak
Awal terbentuknya samudera besar di bumi ini juga dipengaruhi oleh Pangea. Setelah perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk 180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika. Jadi sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi, maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses untuk menjadi "Pangea" selanjutnya, karena bukti-bukti penelitian memang menunjukkan hal tersebut. Jadi kurang lebih 250 tahun lagi bumi ini bisa jadi tak berbentuk lagi seperti sekarang ini, demikian penilitian yang di lakukan pihak NASA (Pangea Ultima).
Selain membentuk Samudera, karena teorinya dulu benua kita saling terhubung, maka saat benua ini terpecah-pecah menjadi sekarang ini, juga membawa karakteristik vulkanis yang serupa, seperti terbentuknya "ring of fire" atau cincin api yang melingkar dari Peru, terus memanjang hingga ke Meksiko, sepanjang pantai timur Amerika (los angeles), Alaska, Jepang, lalu Piliphina, Indonesia, kepulauan di Pasifik, dan berakhir di Selandia baru.
Gambar peta bagian negara yang dilalui oleh ring of fire